1. EMBEDDED QUESTIONS
Embedded question merupakan salah satu materi dalam Bahasa Inggris yang membahas tentang jenis “question” atau “pertanyaan” yang bisa kita gunakan dalam dalam percakapan sehari hari.
Berikut ini adalah susunan embedded question:
Formula Embedded Question
I wonder
Could you tell me Do you know Can you remember Let’s ask We need to find out I’d like to know Could you tell me I’m not sure Would you mind explaining |
+ WH Question (What, when, where, why, what
time, how, which, etc)
|
+ Subject + Verb
|
Aturan
Embedded Question
Berikut
beberapa aturan embedded question disertai contoh kalimatnya :
1. Tipe
petanyaan ini berbeda dengan interrogative sentence “biasa” direct question-
yang verb muncul sebelum subject ( inverted word order). Embedded question
biasanya tersusun dengan pola subject mendahului verb.
Contoh Direct
Question
|
Contoh Embedded
Question
|
Where does she
live ?
(Dimana dia
tinggal? )
|
Can you tell me where
she lives?
(Dapatkah kamu mengatakan pada saya dimana dia tinggal? ) |
Can you lend me
a car ?
(Dapatkah kamu
meminjamkan saya mobil? )
|
I wonder if you
could lend me a car.
(Saya ingin tahu
apakah kamu dapat meminjamkan saya mobil. )
|
Is she tired all
the time?
(Apakah dia
lelah sepanjang waktu? )
|
I wanted to know
if she is tired all the time.
(Saya ingin tahu
apakah dia lelah sepanjang waktu. )
|
2. Embedded
question diakhiri oleh question mark ( tanda tanya ) jika merupakan bagian dari
interrogative sentence, atau diakhiri dengan full stop (titik) jika merupakan
bagian dari statement.
Contoh Direct Question
|
Contoh Embedded Question
|
Why did she
leave work without saying anything ?
(Mengapa dia
meninggalkan pekerjaan tanpa mengatakan apapun ? )
|
Di dalam interrogative dentence
Do you have any idea why she left work without saying
anything
(Apakah kamu
punya ide mengapa dia meninggalkan pekerjaan tanpa mengataka apapun ? )
|
Di dalam
declarative statement
I have no idea why she left work without saying
anything.
(Saya tidak
punya ide mengapa dia meninggalkan pekerjaan tanpa mengatakan apapun? )
|
3. If,
whether, atau whether or not digunakan jika tidak ada question words ( where,
why, who, what, when, how )
Contoh Direct Question
|
Contoh Embedded Question
|
Can he drive an
automatic car ?
(Dapatkah dia
mengemudi mobil matic. )
|
Do you know if he can drive an automatic car?
(Aakah kamu tahu
dia dapat mengemudi mobil matic? )
|
Do you know whether he can drive an automatic car?
|
|
Doyou know whether or not car drive an automatic car
?
(Dia dapat
mengemudi mobil matic atau tidak? )
|
4. Contraction tidak digunkan di
akhir kalimat.
Contoh Direct
Question
|
Contoh Embedded
Question
|
Who
is he ?
(Siapakah
dia? )
|
Do
you know he is ?
(Apakah
kamu tahu dia siapa ? )
|
2. Conditional
Sentences Type 0, 1, 2, 3
Conditional
Sentence adalah complex sentence (
kalimat majemuk ) yang berbentuk dari subordinate
clause yang diawali dengan subordinate conjunction if berupa condition ( syarat ) dan main clause berupa result/ consequence ( hasil )
Ada
4 tipe conditional sentence yang bias digunakan yaitu ;
Conditional
pada Tipe 1 ( Mungkin dipenuhi )
Conditional
pada Tipe 2 ( Tidak atau hampir tidak mungkin dipenuhi )
Conditional
pada Tipe 3 (Tidak mungkin dipenuhi
(unreal ) )
Conditional
pada Tipe 0 ( Selalu terwujud karena merupakan scientific fact/ kebenaran
ilmiah )
Rumus Conditional Sentence
Rumus
Umum
Secara
umum, rumus kalimat pengandaian ini adalah sebagai berikut:
If + condition,
sedult/ consequence
|
atau
tanpa tanda koma :
Result/consequence
+ if + condition
|
Pengertian Zero
Conditional
Zero
conditional atau conditional sentence type 0 adalah conditional
sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil)
dari condition (syarat) selalu terwujud karena merupakan scientific
fact (kebenaran ilmiah) atau general truth (kebenaran umum) yang
merupakan habitual activity (kebiasaan).
Rumus zero
conditional adalah sebagai berikut.
If
di awal kalimat :
If/when +
condition, result/consequence
|
If/when + simple present, simple present
|
If
di tengah kalimat :
Result/consequence
+ if/when + condition
|
Simple present+if/when+
simple present
|
Contoh Kalimat
Zero Conditional
Kalimat
|
Contoh kalimat
Conditional Sentence Tipe 2
|
+
|
If I sleep late,
I am sleepy at work. [habitual activity]
(Jika saya tidur terlambat, saya mengantuk di tempat kerja.)
If you dry
fruits or vegetables, they lose their nutrient and calorie.
(Jika kamu mengeringkan buah atau sayuran, mereka kehilangan nutrisi dan kalori.) |
-
|
If one doesn’t
drink after doing exercise, one gets dehydrated.
(Jika orang tidak minum setelah berlatih, orang bakal dehidrasi.) |
?
|
If we burn
paper, does it become ash?
(Jika kita membakar kertas, itu menjadi debu?) |
Conditional
Sentence Tipe 1 atau first conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika
result/consequence (hasil) dari condition (syarat) memiliki
kemungkinan untuk terwujud di masa depan karena condition-nya
realistik untuk dipenuhi.
Rumus Conditional
Sentence Tipe 1
If
di awal kalimat :
If + Condition, result/consequence
|
If + simple present, ( will + bare infinitive)/ imperative
|
If di tengah kalimat
Result/consequence
+ if + condition
|
( Will + bare
infinitive)/ imperative + if + simple present
|
Contoh kalimat conditional sentence Tipe 1
Kalimat
|
Contoh Kalimat
conditional sentence tipe 1
|
(+)
|
If I have free
time, I will go swimming.
(Jika saya punya
waktu luang, saya akan pergi berenang )
If the bell
ring’s I’ll go home
(Jika bel
berbunyi, saya akan pulang kerumah)
If you meet Andy,
ask him to call me. [imperative]
(Jika kamu
bertemu Andy, minta dia hubungi saya )
|
(-)
|
If you don’t
finish your homework, you teacher will be angry
(Jika kamu tidak
menyelesaikan pekerjaan rumahmu, gurumu akan marah)
If he doesn’t
come, I won’t be angry./ Unless he comes, I won’t be angry
(Jika kamu tidak
datang, saya tidak akan marah)
If he comes, I
wont be angry
(Jika dia
datang, saya tidak akan marah)
|
(?)
|
If they invite
you, will you come
(jika mereka
mengundangmu, akankah kamu datang
|
Pengertian
Conditional Sentence Tipe 2
Conditional
sentence tipe 2 atau second conditional adalah conditional
sentence yang digunakan ketika result/consequence ( hasil )
dari condition ( syarat ) tidak memiliki atau hanya
sedikit kemungkinan untuk terwujud karena condition-nya tidak mungkin
dipenuhi di masa sekarang ( present unreal situation ) atau condition-nya
sulit untuk dipenuhi di masa depan ( unlikely to happen ).
If ditengah kalimat:
Contoh kalimat
Conditional Sentence Tipe 2
Note: Untuk
menyatakan tidak sama dengan(kebalikan dari the same as),
gunakan different from. INCORRECT jika menggunakan different
than.
Rumus Conditional
Sentence Tipe 2
If
di awal kalimat :
If + Condition,
result/consequence
|
If + simple past, would/could/might + bare infinitive
|
Result/consequence
+ if + condition
|
Would/could/might
+ bare infinitive/ imperative + if + simple past
|
Negatif
if + condition
Rumus
: if... not dapat digantikan dengan unless.
Were
Menggantikan Was
Pada conditional sentence tipe 2, were digunakan menggantikan was meskipun subjek yang digunakan merupakan 3rd person pronoun (she, he, it) maupun kata benda tunggal. Hal ini untuk menunjukkan bahwa pengandaiannya benar-benar hanya berupa khayalan semata karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi (present unreal situation).
Pada conditional sentence tipe 2, were digunakan menggantikan was meskipun subjek yang digunakan merupakan 3rd person pronoun (she, he, it) maupun kata benda tunggal. Hal ini untuk menunjukkan bahwa pengandaiannya benar-benar hanya berupa khayalan semata karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi (present unreal situation).
Kalimat
|
Contoh kalimat
Conditional Sentence Tipe 2
|
+
|
If it rained
tomorrow, I would sleep all day.
(Jika besok hujan, saya akan tidur sepanjang hari.)
Fakta:
but I don’t have
much hope it will rain (tapi saya tidak punya cukup keyakinan bahwa besok
akan hujan)
If Nisa studied
hard, she would pass.
(Jika Nisa belajar keras, dia akan lulus.)
Fakta:
but Nisa doesn’t
study hard (tapi Nisa tidak belajar keras.)
|
-
|
If Nisa studied
hard, she wouldn’t fail.
(Jika Nisa belajar keras, dia tidak akan gagal.)
If Nisa didn’t
study hard, she would fail. atau Unless Nisa studied hard, she would fail.
(Jika Nisa tidak belajar keras, dia akan gagal.) |
?
|
If Nisa studied
hard, would she pass?
If you were a
millionaire, would you donate my money to charity?
|
Pengertian Conditional
Sentence Tipe 3
Conditional
sentence tipe 3 atau third conditional adalah conditional
sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari
condition (syarat) tidak ada kemungkinan terwujud karena condition-nya
harus sudah dipenuhi di masa lalu.
Rumus Conditional Sentence Tipe 3
If
di awal kalimat :
If + Condition,
result/consequence
|
If + pldast perfect would/should/cou/might have + past participle
|
If
di tengah kalimat :
Result/consequence
+ if + condition
|
Would/could/might
have + past participle + past perfect
|
Contoh kalimat Conditional Sentence Tipe 3
Kalimat
|
Contoh kalimat
Conditional Sentence Tipe 2
|
+
|
If you had
remembered to invite me, I would have attended your party.
(Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)
Fakta:
but you didn’t
remember
(tapi kamu tidak ingat)
If I had given
the interviewer really good answers, I might have got a higher position than
you.
(Jika saya memberi jawaban yang benar-benar bagus ke pewawancara, saya mungkin memdapatkan posisi yang lebih tinggi dari kamu.)
Fakta:
but I didn’t
give really good answers
(tapi saya tidak memberikan jawaban yang benar-benar bagus) |
-
|
If the waitress
had been careful, she wouldn’t have broken many plates.
(Jika pelayan tersebut hati-hati, dia tidak akan memecahkan banyak piring.)
Fakta:
but the waitress
wasn’t careful
(tapi pelayan tersebut tidak hati-hati) |
?
|
If he had asked
you for forgiveness, would you have forgiven him?
(Jika dia meminta maaf kepadamu, akankah kamu memaafkannya?)
Fakta:
but he didn’t
ask you for forgiveness
(tapi dia tidak meminta maaf) |
3. COMPARISONS
Comparison
(kalimat perbandingan) adalah kalimat yang digunakan untuk membandingkan dua
noun atau lebih. Comparison pada umumnya dibuat dengan menggunakan adjective
(kata sifat) atau adverb (kata keterangan) dan kadang-kadang dengan menggunakan
noun.
Tipe kalimat perbandingan ada tiga, yaitu: equal comparisons, comparative, dan superlative.
Tipe kalimat perbandingan ada tiga, yaitu: equal comparisons, comparative, dan superlative.
Equal comparison
Equal comparison menyatakan bahwa hal yang dibandingkan adalah sama (tidak berbeda). Polanya adalah sebagai berikut:
Equal comparison menyatakan bahwa hal yang dibandingkan adalah sama (tidak berbeda). Polanya adalah sebagai berikut:
S
+ verb + as +
|
Adjective
adverb
|
+ As +
|
Noun
pronoun
|
Contoh:
- Dadang is as tall as I. (Dadang sama tingginya dengan saya).
- Is a rose as fragrant as a jasmine? (Apakah sekuntum mawar sama harumnya dengan sekuntuk melati?).
- Dedi sings as well as his wife. (Dedi bernyanyi sama baiknya dengan istrinya)
- Does Michael Schumacher drive as fast as Valentino Rossi? (Apakah Michael Schumacher mengendarai (mobil) sama cepatnya dengan Valentino Rossi?
- Bentuk pronoun yang digunakan setelah as adalah subject pronoun (yaitu: I, you, they, we, he, she, it). Walaupun dalam conversation, object pronoun sering digunakan, tetapi dalam standard written English, object pronoun (yaitu: me, them, us, him, her) tidak boleh digunakan.
- Joni is as clever as she. (Joni sama pintarnya dengan dia). INCORRECT jika, Joni is as clever as her.
- My brother is as naughty as they. (Kakak saya sama jahilnya dengan mereka). INCORRECT jika, My brother is as naughty as them.
- You study as frequently as he. (Kamu belajar sama seringnya dengan dia). INCORRECT jika, You study as frequently as him.
- Dalam kalimat negatif, so juga dapat digunakan sebelum adjective atau pronoun; Dalam hal ini, so menggantikan as yang di awal.
Contoh:
- Joni is not as clever as she = Joni is not soclever as she. (Joni tidak sepintar dia).
- My brother is not as naughty as they = My brother is not so naughty as they. (Kakak saya tidak sejahil mereka).
- You don’t study as frequently as he = You don’t study so frequently as he. (Kamu belajar tidak sesering dia).
S + verb + the same + noun + as +
|
Noun pronoun
|
Untuk
mengaplikasikan pola ini, nouns harus sinkron dengan adjectivenya. Hafalkan
adjectives dan nouns-nya pada tabel berikut:
Adjective
|
Noun
|
heavy, light
(berat, ringan)
wide, narrow
(lebar, sempit)
deep, shallow
(dalam, dangkal)
long, short
(panjang, pendek)
big, small
(besar, kecil)
High/tall, short
(tinggi, pendek)
|
Weight (berat)
Width (luas)
Depth
(kedalaman)
Length (panjang)
Size (ukuran)
Height (tinggi)
|
Contoh:
- Budi is the same weight as she = Budi is as heavy as she. (Budi sama beratnya dengan dia.
- My teacher is the same height as my brother = My teacher is as tall as my brother. (Guru saya setinggi kakak saya).
- Your well is the same depth as yours = Your well is as deep as yours. (Sumurmu sedalam sumur saya).
- My father’s land is the same width as your father’s = My father’s land is as wide as your father’s. (Lahan bapak saya seluas lahan bapakmu).
- These trees are the same as those. (Pohon-pohon ini sama dengan pohon-pohon itu).
- Canadian speaks the same language as American does. (Orang Kanada berbicara bahasa yang sama dengan orang Amerika).
Contoh:
- These trees are different from those. (Pohon-pohon ini berbeda dengan pohon-pohon itu).
- Indonesian speaks different language from American does. (Orang Indonesia berbicara bahasa yang berbeda dengan orang Amerika).
Unequal Comparison
Kebalikan
dari equal comparison adalah unequal comparison. Unequal comparison digunakan
untuk membandingkan 2 hal atau lebih, dan hal yang dibandingkan tersebut
tidak sama.
Ada
dua tipe unequal comparison, yaitu:
- Comparative (kalimat perbandingan tingkat II), jika hal yang dibandingkan adalah dua (2).
- Superlative (kalimat perbandingan tingkat III), jika hal yang dibandingkan adalah lebih dari dua.
Comparative
Dalam
membuat kalimat comparative, perhatikan ketentuan-ketentuan berikut:
- Tambahkan -er di akhir adjective jika adjective tersebut hanya memiliki 1 atau 2 suku kata. Contoh: sooner (lebih awal), quieter (lebih sunyi), thicker (lebih tebal), dll.
- Gunakan more + adjective jika adjective tersebut memiliki 3 suku kata atau lebih. Contoh: more beautiful (lebih cantik), more important (lebih penting), more believable (lebih dapat dipercaya), dll.
- Gunakan more + adjective jika adjective tersebut memiliki akhiran –ful, –ish, –ous. Contoh: more successful (lebih sukses), more foolish (lebih bodoh), more cautious (lebih hati-hati), dll.
- Gunakan more + adjective jika verb3 atau gerund digunakan sebagai adjective. Contoh: more bored (lebih bosan), more tired (lebih lelah), more interested (lebih tertarik), more interesting (lebih menarik), more challenging (lebih menantang), dll
- Untuk adjective yang memiliki 1 suku kata, jika diakhiri dengan satu konsonan (kecuali x, y, dan z) dan konsonan tersebut diawali dengan satu vowel (huruf hidup), gandakan konsonan terakhir kemudian tambahkan er. Contoh: hot – hotter (lebih panas), red – redder (lebih merah), big -bigger (lebih besar), dll.
- Jika adjective diakhiri dengan konsonan y, ganti y dengan i kemudian tambahkan er. Contoh: happy – happier (lebih bahagia), dry – drier (lebih kering), pretty – prettier (lebih cantik).
- Hafalkan irregular comparative dan superlative (kata sifat yang berubah secara tidak beraturan) berikut:
Adjective
|
Comparative
|
Superlative
|
good (baik)
well (dengan
baik)
bad (jelek)
badly (dengan
jelek)
far (jauh)
far (jauh)
many (banyak)
much (banyak)
|
better (lebih
baik)
better (dengan
lebih baik)
worse (lebih
jelek)
worse (dengan
lebih jelek)
farther (lebih
jauh)
further (lebih
jauh)
more (lebih
banyak)
more (lebih
banyak)
|
best (terbaik)
best (dengan
terbaik)
worst (terjelek)
worst (dengan
terjelek)
farthest
(terjauh)
furthest
(terjauh)
most (terbanyak)
most (terbanyak)
|
Note: Akhiran -er memiliki
arti yang sama dengan more; Keduanya tidak boleh digunakan secara
bersamaan. INCORRECT jika menuliskan: more better, more
prettier, more hotter, etc.
Pola
untuk unequal comparison adalah sebagai berikut:
S
+ verb/be
|
adjective + er)
(adverb + er)
(more +
adjective/adverb)
(less +
adjective/adverb)
|
Than
|
Noun
Subject Pronoun
|
Note:
- Hanya ada beberapa adverb yang bisa ditambahkan –er, yaitu: fast – faster (dengan lebih cepat), soon – sooner (dengan lebih awal), hard – harder (dengan lebih keras/giat), late – later (lebih belakangan).
- Pada umumnya adverb dibuat dengan menambahkan –ly pada adjective (i.e. adjective+ly). Dalam hal ini, gunakan more + adverb. Contoh: more carefully (dengan lebih hati-hati), more loudly (dengan lebih nyaring), more cunningly (dengan lebih cekatan), etc.
- Gunakan subject pronoun setelah than.
Contoh:
- Your grade is higher than mine. (Nilai kamu lebih tinggi dari nilai saya).
- Today is hotter than yesterday. (Hari ini lebih panas dari kemarin).
- This sofa is more comfortable than the other one. (Sofa ini lebih nyaman dengan sofa yang satunya lagi).
- He speaks English more fluently than I. (Dia berbicara bahasa Inggris lebih fasih dari saya).
- Nowadays, being a good person is less important than being a rich man. (Belakangan ini, menjadi orang baik kalah penting daripada menjadi orang kaya).
- Your idea is more interesting than mine. (Ide kamu lebih menarik dibandingkan dengan ide saya).
- She was more interested in studying speaking than learning grammar. (Dia dulu lebih tertarik belajar speaking dibanding belajar tata bahasa).
Tingkat
perbandingan dalam unequal comparison dapat dipertegas dengan menambahkan far atau much, seperti
pada pola berikut:
S + verb
|
far
much
|
(adjective + er)
(adverb + er)
(more +
adjective)
(more + adverb)
(less +
adjective)
(less + adverb)
|
than
|
Noun
Subject Pronoun
|
Contoh:
- Toni’s car is far more expensive thanmine. (Mobil Toni jauh lebih mahal dibandingkan dengan mobil saya)
- Today is far hotter than yesterday. (Hari ini jauh lebih panas dibandingkan dengan kemarin)
- This sofa is far more comfortable than the other. (Sofa ini jauh lebih nyaman dengan sofa satunya lagi).
- He speaks English far more fluently than I. (Dia berbicara bahasa Inggris jauh lebih fasih dibandingkan dengan saya)
- A tiger runs much faster than a rabbit. (Seekor harimau lari jauh lebih cepat dibandingkan dengan seekor kelinci).
Noun juga dapat digunakan dalam
comparison. Determiners yang digunakan tergantung pada apakah nouns dapat
dihitung atau tidak. Gunakan many atau few jika diikuti
oleh countable nouns, dan gunakan much atau little jika
diikuti oleh uncountable noun.
S
+ verb + as
|
many
much
little
few
|
noun
+ as
|
Noun
Subject
Pronoun
|
Multiple number comparison
Perbandingan dengan menggunakan multiple
number, seperti a half (separuh), twice atau two times (dua kali), trice atau
three times (tiga kali), five times (5 kali), dst, mengikuti pola berikut:
S
+ verb + multiple number + as
|
much
many
|
noun
+ as
|
Noun
Subject
Pronoun
|
Ingat: much diikuti oleh
non-countable noun, sedangkan many diikuti oleh countable noun.
Contoh:
- Taufik Higayat has won three times as many champioships as Sony Dwi Kuncoro. (Taufik Hidayat telah memenangkan kejuaraan 3 kali lebih banyak dibandingkan dengan Sony Dwi Kuncoro).
- My friend has a half as many CDs as I. (Jumlah CD yang dimiliki teman saya adalah setengah dari jumlah CD yang saya punya).
- Canada has a thousand times as much fresh water as Indonesia. (Canada punya air tawar 1000 kali lebih banyak dibandingkan dengan Indonesia).
Double comparison
Dalam double comparison, baik main clause
(pokok kalimat) maupun subordinate clause (anak kalimat) menggunakan
comparative (unequal comparison). Perhatikan pola berikut:
The
|
(adjective+er)
(adverb
+ er)
(more
+ adjective)
(more
+ adverb)
(less
+ adjective)
(less
+adverb)
|
S
+verb, the
|
(adjective+er)
(adverb
+ er)
(more
+ adjective)
(more
+ adverb)
(less
+ adjective)
(less
+adverb)
|
S
+ verb
|
Contoh:
- The longer the durian tree grows, the better it produces. (Semakin lama pohon durian itu tumbuh, semakin baik dia berproduksi).
- The higher the oil price is, the more miserable the Indonesian people are. (Semakin tinggi harga minyak, semakin menderita penduduk Indonesia).
- The more frequently we study, the higher our grades will be. (Semakin sering kita belajar, akan semakin tinggi nilai kita).
Dalam unequal comparison, kata than dapat
diganti dengan phrase of the two, dengan mengikuti pola berikut:
S
+ verb + the
|
(adjective+er)
(adverb
+ er)
(more
+ adjective)
(more
+ adverb)
(less
+ adjective)
(less
+adverb)
|
of
the two + (plural noun)
|
Note:
Phrase of the two + (plural noun) juga dapat diletakan sebelum main
clause, tetapi jangan lupa menyisipkan tanda koma. setelah phrase tersebut.
Plural noun bersifat optional (bisa ada bisa juga tidak ada). Plural noun
biasanya dihilangkan jika pembaca atau lawan bicara sudah tahu apa yang dibandingkan.
Contoh:
- Robby is the bigger of the two dogs. (Robby lebih besar dari kedua anjing tersebut). Karena yang dibandingkan sudah diketahui oleh lawan bicara, kata dogs setelah phrase of the two dapat dihilangkan, sehinga kalimatnya menjadi : Robby is the bigger of the two.
- Of the two students, Rommy is the smarter. (Dari kedua siswa tersebut, Rommy lebih pintar). = Of the two, Rommy is thesmarter.
- Of the two, this book is the easier to study. (Dari kedua (buku), buku ini lebih gampang dipelajari).
Source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar